
Informasi
3 November 2025
Mengenal Pusat Logistik Berikat, Jenis dan Fungsinya
Dalam era perdagangan global dan rantai pasok internasional yang semakin kompetitif, Pusat Logistik Berikat (PLB) menjadi salah satu inovasi strategis pemerintah untuk memperkuat sistem logistik nasional.
PLB tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang, tetapi juga pusat aktivitas logistik modern yang mempermudah kegiatan impor, ekspor, serta distribusi barang dengan lebih cepat, efisien, dan transparan.
Konsep ini dirancang untuk membantu dunia usaha menekan biaya logistik, mempercepat arus barang, dan meningkatkan daya saing di pasar global.
Apa Itu Pusat Logistik Berikat (PLB)?
Mengutip dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Pusat Logistik Berikat (PLB) merupakan fasilitas logistik yang berstatus sebagai Tempat Penimbunan Berikat (TPB) dengan fungsi yang diperluas.
Di PLB, pelaku usaha dapat menimbun barang impor maupun barang hasil produksi dalam negeri untuk jangka waktu tertentu, tanpa harus langsung membayar bea masuk atau pajak impor.
Beberapa aktivitas sederhana yang diperbolehkan antara lain, penyortiran, pengemasan, pelabelan, repacking, hingga pemeriksaan kualitas (quality control).
Sistem ini membuat PLB menjadi solusi logistik terpadu yang membantu perusahaan menghemat biaya, menjaga arus kas (cash flow), serra mempercepat proses ekspor-impor.
Program PLB pertama kali diluncurkan di tahun 2016 sebagai bagian dari reformasi logistik nasional. Tujuannya untuk memangkas biaya logistik yang saat itu mencapai 23–24% dari PDB. Jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN.
Kini, berkat dukungan digitalisasi melalui Indonesia National Single Window (INSW) dan sistem perizinan online, proses pengelolaan PLB menjadi lebih transparan dan efisien.
8 Jenis PLB di Indonesia
Pemerintah sudah menetapkan beberapa jenis PLB menyesuaikan dengan karakter industri dan kebutuhan pelaku usaha. Berikut diantaranya.
1. PLB untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM)
Ditujukan bagi pelaku IKM agar dapat mengakses fasilitas logistik modern dengan biaya terjangkau. PLB jenis ini bisa membantu IKM menekan biaya impor bahan baku dan memperkuat daya saing produk lokal.
2. PLB untuk Industri Besar
Berfokus pada sektor manufaktur, pertambangan, otomotif, hingga energi. Fasilitasnya terintegrasi dengan pelabuhan, kawasan industri, dan jaringan transportasi darat, sehingga efisien untuk volume besar.
3. PLB Floating Storage
Digunakan untuk menyimpan komoditas cair seperti minyak, LNG, atau bahan kimia di fasilitas terapung (offshore). Tujuannya menjaga kelancaran pasokan energi nasional.
4. PLB Ekspor Barang Komoditas
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan konsolidasi komoditas ekspor, seperti hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan sebelum dikirim ke luar negeri.
5. PLB Barang Pokok
Dikembangkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pangan nasional seperti beras, gula, dan gandum. PLB jenis ini juga bisa membantu pemerintah memantau distribusi bahan pokok secara real-time.
6. PLB Hub Kargo Udara
Berlokasi di sekitar bandara utama dan mendukung distribusi cepat. Terutama untuk bisnis e-commerce, produk bernilai tinggi, atau barang yang membutuhkan pengiriman just in time.
7. PLB Barang Jadi
Diperuntukkan bagi industri manufaktur yang memerlukan fasilitas penyimpanan dan distribusi produk siap jual agar lebih dekat ke pasar domestik maupun ekspor.
8. PLB E-Commerce Distribution Center
Merupakan bentuk modern dari PLB yang berfungsi sebagai pusat distribusi digital. Fasilitas ini memanfaatkan sistem otomasi dan Warehouse Management System (WMS) untuk mendukung bisnis lintas wilayah.
Manfaat PLB bagi Dunia Usaha
PLB memberikan berbagai manfaat strategis bagi pelaku industri, eksportir, maupun importir. Berikut lima manfaat utamanya:
1. Penangguhan Bea Masuk dan Pajak Impor
Perusahaan tidak perlu langsung membayar bea masuk saat barang tiba di Indonesia, melainkan saat barang dikeluarkan dari PLB. Skema ini menjaga arus kas tetap sehat.
2. Efisiensi Operasional
PLB menyediakan layanan logistik terintegrasi, mulai dari penyimpanan, pengemasan, hingga distribusi. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu mengelola semuanya sendiri.
3. Fleksibilitas Waktu Penyimpanan
Waktu penimbunan di PLB lebih panjang dibandingkan Tempat Penimbunan Sementara (TPS). Sehingga memberi ruang bagi perusahaan untuk menyesuaikan jadwal produksi dan pengiriman.
4. Peningkatan Daya Saing
Dengan biaya logistik yang lebih efisien, perusahaan bisa menawarkan harga produk yang lebih kompetitif, baik di pasar domestik maupun global.
5. Akses Pasar Internasional Lebih Luas
PLB terhubung dengan jaringan logistik internasional, dan memungkinkan ekspor lebih cepat tanpa hambatan administratif yang rumit.
Lokasi dan Sebaran PLB di Indonesia
Sejak diresmikan, jaringan PLB telah berkembang pesat di berbagai wilayah strategis Indonesia, seperti Jakarta, Cikarang, Surabaya, Batam, Balikpapan, Makassar, dan Medan.
Lokasi PLB sengaja ditempatkan di dekat kawasan industri, pelabuhan, dan bandara agar memudahkan arus logistik domestik maupun internasional.
Berdasarkan situs www.beacukai.go.id, hingga saat ini terdapat lebih 100 PLB aktif di beberapa wilayah Indonesia. Penyebaran itu tentu bisa memperkuat konektivitas antar wilayah, menekan biaya transportasi, dan mempercepat proses ekspor-impor.
Peran PLB dalam Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Mengutip dari berbagai sumber, keberadaan PLB diyakini berhasil memangkas waktu pengiriman barang impor hingga 40% lebih cepat dibandingkan sistem konvensional. Selain itu, biaya logistik nasional juga menurun sekitar 3–4% dari PDB, mendekati standar ASEAN.
Kedepannya, PLB diharapkan menjadi tulang punggung logistik nasional berbasis digital yang mendukung visi Indonesia sebagai hub logistik Asia Tenggara.
Pusat Logistik Berikat (PLB) merupakan langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok, memperkuat daya saing industri, dan menekan biaya logistik nasional.
SELOG: Mitra Logistik Terpercaya dan Komprehensif
Tapi selain itu, untuk memastikan seluruh proses distribusi berjalan lancar dan efisien, perusahaan membutuhkan mitra logistik yang berpengalaman dan memiliki jaringan nasional kuat.
Salah satu perusahaan logistik yang dapat dipilih adalah SELOG, lini bisnis dari PT Serasi Autoraya (SERA) yang merupakan bagian dari Grup Astra dan telah beroperasi selama 20 tahun di sektor logistik.
SELOG hadir untuk menjawab kebutuhan jasa logistik secara menyeluruh, meliputi Trucking, Shipping, Freight forwarding, Warehousing, dan Project Cargo.
Setiap layanan SELOG didukung oleh teknologi digital Astra Fleet Management Solution (AstraFMS) yang tidak hanya mempermudah, tetapi juga efektif dan efisien untuk bisnis.
Melalui teknologi AstraFMS, SELOG menawarkan solusi menyeluruh untuk pengelolaan kendaraan dan transportasi di Indonesia yang berlandaskan teknologi informasi.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai layanan SELOG, kunjungi website www.selog.astra.co.id atau hubungi kami di nomor (021) 26605333.
Ikuti media sosial SELOG di Instagram @selog_astra dan Linkedin SELOG agar tidak ketinggalan berbagai informasi terbaru mengenai industri logistik.

Informasi
29 Oktober 2025
Masalah Manajemen Logistik yang Sering Terjadi

Informasi
28 Oktober 2025
Cara Mengatur Muatan Truk saat Kirim Barang

Informasi
27 Oktober 2025
Tips Meminimalisir Biaya Logistik Agar Lebih Efisien

Informasi
22 Oktober 2025
Mengenal Last Mile Delivery, Layanan Logistik Tahap Akhir

Informasi
20 Oktober 2025
Kriteria Memilih Jasa Ekspedisi yang Sesuai buat Bisnis

Informasi
16 Oktober 2025
Tantangan Ekspor Impor yang Perlu Diketahui

Informasi
14 Oktober 2025
Peran Freight Forwarding dalam Manajemen Logistik Bisnis

Informasi
10 Oktober 2025
Fungsi Logistik buat Bisnis yang Jarang Disadari

Informasi
8 Oktober 2025
Mengenal Jasa Ekspedisi, Jenis dan Perannya

Informasi
6 Oktober 2025
Peran Vital Perusahaan Logistik dalam Rantai Pasok
Pastikan update informasi SELOG dan logistik terkini
Silakan masukkan email untuk mendapatkan berita atau artikel terbaru dari kami

