Perbedaan FTL dan LTL dalam Pengiriman Barang

11 Juli 2025

Perbedaan FTL dan LTL dalam Pengiriman Barang

Dalam dunia logistik dan pengiriman barang, terutama dalam sektor retail dan e-commerce, pemahaman tentang jenis pengiriman FTL (Full Truck Load) dan LTL (Less Than Truckload) sangat penting.


Memilih metode yang tepat tidak hanya memengaruhi biaya, tetapi juga waktu pengiriman, keamanan barang, dan kepuasan pelanggan. Mari kita ulas secara komprehensif perbedaan FTL dan LTL, kelebihan serta kekurangannya, dan panduan kapan sebaiknya menggunakan masing-masing metode.


Apa Itu FTL dan LTL dalam Industri Logistik?


FTL dan LTL adalah istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan jenis pengiriman berdasarkan volume muatan yang diangkut dalam satu kendaraan atau truk. Pemilihan antara keduanya sangat bergantung pada skala, urgensi, dan karakteristik barang yang akan dikirim.


1. FTL (Full Truck Load)


FTL adalah singkatan dari Full Truck Load, yang secara harfiah berarti "muatan penuh truk". Dalam skema pengiriman FTL, seluruh kapasitas truk atau kendaraan pengangkut didedikasikan untuk satu pengirim (shipper) saja.


Artinya, meskipun barang yang dikirim tidak benar-benar memenuhi seluruh ruang truk, pengirim tetap membayar biaya untuk penggunaan truk secara penuh.

 

 


Mekanisme: Truk akan mengambil barang dari satu lokasi pengirim dan mengantarkannya langsung ke satu lokasi penerima, tanpa ada pemberhentian atau proses konsolidasi/dekonsolidasi di terminal lain.


Contoh: Perusahaan manufaktur mengirimkan satu batch besar produknya dari pabrik ke gudang distribusi utama, atau proyek konstruksi mengirimkan material dalam jumlah besar ke lokasi proyek.


2. LTL (Less Than Truckload)


LTL adalah singkatan dari Less Than Truckload, yang berarti "muatan kurang dari kapasitas penuh truk". Dalam pengiriman LTL, muatan barang dari beberapa pengirim atau untuk beberapa penerima yang berbeda dikonsolidasikan dan diangkut dalam satu kendaraan yang sama.


Mekanisme: Barang-barang dari berbagai pengirim akan dikumpulkan di sebuah terminal konsolidasi (hub), kemudian diatur dan dimuat ke dalam truk bersama dengan barang lain yang memiliki tujuan searah.

 

Truk akan melakukan beberapa pemberhentian untuk mengambil dan menurunkan barang di lokasi-lokasi yang berbeda sebelum mencapai tujuan akhir.


Contoh: Sebuah toko online mengirimkan beberapa paket kecil ke pelanggan di kota yang berbeda, atau UKM mengirimkan produk dalam jumlah sedang ke beberapa distributor.

 

 


Kelebihan dan Kekurangan FTL (Full Truck Load)


Kelebihan Menggunakan FTL


Kecepatan Pengiriman Barang Lebih Cepat: Karena truk didedikasikan untuk satu pengirim dan bergerak langsung dari titik asal ke tujuan, tidak ada waktu yang terbuang untuk singgah di terminal konsolidasi atau melakukan banyak pengantaran. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk pengiriman yang mendesak (time-sensitive).


Keamanan Muatan Cenderung Lebih Terjamin: Dengan penanganan barang yang minimal (hanya sekali muat dan sekali bongkar), risiko kerusakan atau kehilangan barang jauh lebih rendah dibandingkan LTL yang melalui banyak titik sentuh. Barang juga tidak tercampur dengan muatan lain.


Pengiriman Barang Lebih Mudah dan Terkendali: Proses logistiknya lebih sederhana karena hanya melibatkan satu pengirim dan satu penerima. Pengirim memiliki kontrol penuh atas jadwal dan rute, serta visibilitas yang lebih baik terhadap status pengiriman.


Prioritas Pengiriman Lebih Tinggi: Pengiriman FTL seringkali mendapatkan prioritas lebih tinggi dari penyedia logistik karena volume yang memenuhi kapasitas penuh kendaraan, memungkinkan penjadwalan langsung dan tidak terpengaruh oleh muatan lain.


Cocok untuk Barang Bernilai Tinggi atau Rapuh: Risiko penanganan yang minimal menjadikannya pilihan aman untuk barang-barang yang sangat bernilai, mudah pecah, atau memerlukan penanganan khusus.

 

 


Kekurangan Menggunakan FTL


Biaya Pengiriman Cenderung Lebih Mahal: Ini adalah kekurangan utama FTL. Pengirim harus membayar seluruh kapasitas truk, bahkan jika barang yang dikirim tidak mengisi penuh truk. Ini bisa sangat tidak efisien dari segi biaya untuk muatan kecil.


Tidak Fleksibel untuk Muatan Kecil: Jika Anda hanya perlu mengirim beberapa palet atau kotak kecil, menggunakan FTL akan sangat memboroskan biaya karena Anda membayar untuk ruang kosong yang tidak terpakai.


Terbatas pada Ketersediaan Kendaraan: Anda harus menemukan truk yang sesuai dengan ukuran dan jenis muatan Anda. Ketersediaan truk tertentu mungkin menjadi tantangan di area atau waktu tertentu.


Memerlukan Ruang Penyimpanan yang Lebih Besar: Baik di lokasi pengirim maupun penerima, Anda perlu memastikan ada ruang yang cukup untuk menampung seluruh muatan truk FTL saat proses muat atau bongkar.


Kelebihan dan Kekurangan LTL (Less Than Truckload)


Kelebihan Menggunakan LTL


Biaya Pengiriman Menjadi Lebih Murah: Ini adalah daya tarik utama LTL. Biaya pengiriman dibagi dengan pengirim lain yang menggunakan ruang truk yang sama, menjadikannya opsi yang sangat hemat biaya untuk pengiriman volume kecil.


Pengiriman Barang Lebih Fleksibel untuk Muatan Kecil: Anda tidak perlu menunggu hingga memiliki muatan penuh truk. LTL memungkinkan pengiriman barang dalam jumlah kecil atau menengah secara rutin, yang sangat ideal untuk UMKM atau bisnis yang memiliki pengiriman sporadis.

 

 


Lebih Ramah Lingkungan: Dengan mengonsolidasikan beberapa pengiriman dalam satu truk, LTL mengurangi jumlah kendaraan yang dibutuhkan di jalan. Ini berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan jejak lingkungan yang lebih kecil.


Akses ke Jaringan Luas: Perusahaan logistik LTL umumnya memiliki jaringan terminal dan rute yang luas, memungkinkan mereka melayani berbagai lokasi, bahkan yang terpencil, dengan biaya yang relatif terjangkau.


Pelacakan (Tracking) yang Terintegrasi: Sebagian besar layanan LTL modern dilengkapi dengan sistem pelacakan canggih, memungkinkan pengirim dan penerima untuk memantau status pengiriman barang mereka secara real-time.


Kekurangan Menggunakan LTL


Waktu Pengiriman Lebih Lambat: Karena truk harus melakukan perjalanan ke berbagai terminal dan melakukan banyak pemberhentian untuk mengambil dan menurunkan barang, waktu transit LTL lebih lama dan kurang pasti dibandingkan FTL.


Risiko Kerusakan atau Kehilangan Barang Lebih Tinggi: Setiap kali barang dibongkar muat di terminal atau diantarkan ke lokasi yang berbeda, ada peningkatan risiko kerusakan atau kehilangan. Barang juga bercampur dengan muatan lain, yang bisa menambah risiko.


Memerlukan Lebih Banyak Koordinasi: Proses konsolidasi dan perutean yang kompleks memerlukan perencanaan dan koordinasi yang cermat dari penyedia layanan, yang kadang bisa menyebabkan keterlambatan.

 

 


Tidak Dapat Digunakan untuk Barang Sangat Besar atau Berat: LTL memiliki batasan ukuran dan berat tertentu per paket atau palet. Barang yang sangat besar, oversized, atau terlalu berat umumnya tidak cocok untuk pengiriman LTL.


Kontrol Lebih Sedikit: Pengirim memiliki kontrol yang lebih terbatas atas rute spesifik atau jadwal pengiriman, karena hal tersebut diatur oleh penyedia layanan berdasarkan konsolidasi muatan dari berbagai pihak.


Kapan Sebaiknya Menggunakan FTL dan LTL? 


Keputusan untuk menggunakan FTL (Full Truck Load) atau LTL (Less Than Truckload) sangat bergantung pada kebutuhan spesifik pengirim, termasuk volume, urgensi, anggaran, dan karakteristik barang. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat membantu Anda menentukan pilihan yang terbaik:


Gunakan FTL Ketika:


Volume Barang Sangat Besar: Barang Anda mengisi sebagian besar atau seluruh kapasitas truk (misalnya, lebih dari 10 palet standar, atau berat di atas 4.500 kg).
Pengiriman Harus Dilakukan dalam Waktu Singkat (Mendesak): Anda membutuhkan pengiriman langsung point-to-point tanpa penundaan.
Barang Bernilai Tinggi atau Sangat Penting: Anda memerlukan keamanan maksimal dan penanganan minimal untuk mengurangi risiko.
Barang Sangat Rapuh atau Sensitif: Penanganan minimal di FTL akan melindungi barang Anda dari kerusakan.
Anda Membutuhkan Kontrol Penuh: Atas jadwal dan rute pengiriman.


Gunakan LTL Ketika:


Volume Barang Kecil hingga Menengah: Barang Anda tidak memenuhi kapasitas penuh truk (misalnya, 1 hingga 6 palet standar, atau berat di bawah 4.500 kg).
Pengiriman Tidak Terburu-buru: Anda memiliki fleksibilitas waktu dan tidak keberatan dengan waktu transit yang lebih lama.
Prioritas Utama adalah Penghematan Biaya: Anda ingin meminimalkan biaya pengiriman dengan berbagi ruang truk.
Pengiriman Harus Dilakukan dalam Jarak Pendek atau Dalam Kota: Meskipun LTL bisa untuk jarak jauh, efisiensi biayanya sangat terasa untuk rute-rute pendek dengan banyak drop-off.
Barang Tidak Terlalu Rapuh: Barang Anda cukup tahan banting terhadap beberapa kali penanganan.

 

 


Namun, penting untuk diingat bahwa keputusan akhir harus melalui analisis menyeluruh. Pertimbangkan semua faktor seperti biaya total (termasuk potensi asuransi), waktu pengiriman yang dibutuhkan, jarak tempuh, lokasi spesifik pengirim dan penerima, jenis barang yang dikirim, dan toleransi risiko kehilangan atau kerusakan barang.


Konsultasi dengan penyedia jasa logistik profesional juga sangat disarankan untuk mendapatkan solusi yang paling optimal.


Tips Memilih Layanan FTL atau LTL untuk Bisnis Retail 


Hitung Volume dan Berat Barang
Bandingkan dengan kapasitas kendaraan yang tersedia.


Analisis Jarak dan Lokasi Tujuan
LTL cocok untuk distribusi regional; FTL untuk rute jarak jauh dan langsung.


Evaluasi Nilai Barang
Semakin tinggi nilai barang, semakin besar kebutuhan akan layanan FTL.


Gunakan Platform Digital
Gunakan software TMS (Transportation Management System) untuk menentukan opsi terbaik berdasarkan data riil.


Pertimbangkan SLA (Service Level Agreement)
Pastikan layanan pengiriman memiliki SLA yang jelas untuk waktu, kualitas, dan ketepatan pengiriman.


Memahami perbedaan antara FTL dan LTL sangat krusial bagi pelaku bisnis retail dan e-commerce yang ingin mengoptimalkan proses distribusi produk.


Dengan mempertimbangkan volume, urgensi, nilai barang, dan biaya logistik, Anda dapat memilih layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis.


Dengan mengintegrasikan strategi pengiriman yang tepat dalam rantai pasok, tentu akan memberi keunggulan kompetitif yang signifikan, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.


Untuk itu pelaku usaha perlu menggandeng mitra penyedia jasa logistik profesional dan punya pengalaman dalam pengelolaan stok serta distribusi barang.

 

 


Layanan Logistik SELOG


Perusahaan logistik yang bisa jadi pilihan adalah SELOG, lini bisnis dari PT Serasi Autoraya (SERA) yang juga bagian dari Grup Astra dan telah berpengalaman 20 tahun di industri logistik.


SELOG hadir untuk memenuhi kebutuhan akan jasa logistik end to end, mulai dari Trucking, Shipping, Freight forwarding, Warehousing, serta Project Cargo.


Untuk layanan Trucking, SELOG memiliki 3 jenis layanan unggulan, yakni Long Haul, Last Mile serta Less Than Truckload yang siap melayani pengiriman ke berbagai daerah dengan armada berkualitas seperti CDD, CDE, FUSO, Light Vehicle, Prime Mover & Trailer, Tronton, dan Wingbox.


Setiap layanan SELOG juga didukung penggunaan teknologi digital Astra Fleet Management Solution (AstraFMS) yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga efektif dan efisien bagi bisnis.


Dengan teknologi AstraFMS, SELOG menyediakan solusi komprehensif dalam pengelolaan kendaraan dan transportasi di Indonesia dengan berbasis teknologi informasi.


Informasi lebih lanjut tentang layanan SELOG, silahkan mengunjungi website www.selog.astra.co.id atau bisa juga menghubungi kami di nomor (021) 26605333.


Jangan lupa follow media sosial SELOG di instagram @selog_astra serta Linkedin SELOG untuk mendapatkan berbagai info terkini seputar industri logistik.
 

Artikel Terkait

Temukan berbagai berita terkini dari SELOG

Pastikan update informasi SELOG dan logistik terkini

Silakan masukkan email untuk mendapatkan berita atau artikel terbaru dari kami

Ada yang bisa kami Bantu?