Bahaya Pengiriman Overload pada Truk dan Cara Mengatasinya

10 Desember 2025

Bahaya Pengiriman Overload pada Truk dan Cara Mengatasinya

Dalam kegiatan distribusi, baik untuk bisnis skala kecil maupun besar, truk dan mobil van masih jadi transportasi yang paling sering digunakan. Namun, keduanya sangat rentan terhadap masalah kelebihan muatan atau overload.
 

Di Indonesia, praktik ini dikenal luas dengan istilah ODOL (Over-Dimension Overload). Fenomena ini dapat membahayakan keselamatan, merusak infrastruktur, hingga menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.
 

Praktik ODOL masih sering ditemukan di jalan raya, sehingga pelaku usaha perlu memahami apa saja resikonya serta bagaimana cara mencegahnya.
 

Apa Itu Overload dalam Distribusi Barang?
 

Overload terjadi saat kendaraan membawa muatan melebihi batas daya angkut yang diizinkan. Dalam dunia logistik, kondisi ini sering terlihat pada truk yang dipaksa mengangkut barang melebihi kapasitas sehingga kendaraan tidak stabil dan sulit dikendalikan.
 

Contoh kasus yang umum terjadi adalah truk membawa barang hingga menjulang tinggi dan hanya diikat dengan tali pengaman seadanya.
 

 

 

Akibatnya, kendaraan tampak miring, kurang stabil, dan muatan berpotensi jatuh sewaktu-waktu. Selain berbahaya, kondisi ini jelas melanggar aturan lalu lintas.



Dampak Buruk Pengiriman Overload
 

Pengiriman overload memicu berbagai risiko yang menghambat kelancaran distribusi dan dapat membahayakan nyawa pengemudi serta pengguna jalan lain. Beberapa dampak utamanya yaitu:



1. Meningkatkan Risiko Kecelakaan
 

Beban berlebih membuat truk tidak stabil, terutama saat melewati tikungan atau jalan berbatu. Perubahan titik keseimbangan menyebabkan kendaraan mudah oleng dan berpotensi terguling.
 

Selain menyebabkan kerusakan barang, kecelakaan akibat ODOL juga bisa memicu kerugian finansial besar hingga ancaman keselamatan jiwa.



2. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros
 

Mesin dipaksa bekerja melampaui batas normal. Akibatnya, jarak tempuh lebih lambat dan konsumsi bahan bakar meningkat signifikan. Hal ini berdampak pada tingginya biaya operasional.



3. Meningkatkan Blind Spot
 

Muatan yang terlalu tinggi atau penuh menutup area pandang pengemudi, terutama dari spion. Manuver sederhana seperti berbelok atau mundur pun menjadi berisiko tinggi.



4. Mempercepat Kerusakan Komponen Kendaraan
 

Komponen vital seperti rem, suspensi, ban, hingga mesin bekerja melebihi kapasitas. Banyak kasus rem blong atau mesin panas yang terjadi akibat praktik ODOL.
 

Sebagai contoh, truk tronton membutuhkan tenaga minimal 4,5 kW untuk setiap ton beban. Bila beban melebihi kemampuan mesin, kerusakan jadi tidak bisa dihindarkan.

 

 



Cara Mengatasi dan Mencegah Overload dalam Pengiriman Barang
 

Untuk menjaga operasional tetap aman dan efisien, pelaku usaha perlu menerapkan langkah-langkah strategis. Berikut diantaranya.



1. Gunakan Armada dengan Kapasitas yang Sesuai
 

Pastikan daya angkut, volume ruang kargo, dan spesifikasi kendaraan telah diverifikasi sebelum digunakan.
 

Jika jumlah barang melebihi kapasitas satu truk, lebih aman menggunakan dua armada ketimbang memaksakan satu truk sehingga berisiko ODOL.



2. Distribusikan Muatan dengan Bijak
 

Jika muatan berpotensi overload, pindahkan sebagian barang ke armada lain. Jika truk cadangan tidak tersedia, gunakan moda transportasi alternatif seperti kereta api atau layanan ekspedisi khusus kargo besar.



3. Lakukan Perencanaan Permintaan Lebih Awal (Demand Forecasting)
 

Menjelang hari libur atau momen tertentu, permintaan logistik biasanya meningkat drastis. Perencanaan pemesanan dan pengiriman dari jauh hari membantu mencegah penumpukan muatan dalam waktu singkat.



4. Pilih Jasa Ekspedisi yang Cepat dan Andal
 

Layanan pengiriman yang lambat sering memicu penumpukan barang sehingga muatan menjadi berlebih. Pilih layanan ekspedisi yang menawarkan pengiriman cepat, aman, dan mematuhi peraturan ODOL.

 

 



Solusi Distribusi Logistik yang Aman dari SELOG
 

Kegiatan distribusi tentu tidak boleh disepelekan. Selain memahami aturan dan regulasi batas maksimum pengiriman, perusahaan juga perlu menggandeng mitra profesional untuk memastikan proses pengiriman berjalan lancar dan aman.
 

Bicara soal perusahaan logistik yang memiliki layanan pengiriman, khususnya Trucking, SELOG salah satu lini bisnis PT Serasi Auotraya (SERA) yang juga bagian dari Grup Astra, bisa menjadi pilihan.
 

Dengan pengalaman panjang, armada terawat, sistem tracking, dan tenaga profesional, SELOG siap menjadi mitra logistik untuk mendukung kelancaran pengiriman atas segala kebutuhan bisnis Anda.
 

SELOG punya layanan trucking utama yang bisa jadi solusi pengiriman ke berbagai lokasi. Diantaranya:
 

Last Mile Delivery untuk pengiriman hingga ke pelanggan
Long Haul untuk distribusi antar kota maupun antar pulau
Less Than Truckload (LTL) untuk pengiriman volume kecil
 

SELOG memiliki armada lengkap mulai dari Blind Van, Truk CDE, hingga Wingbox. Serta didukung teknologi digital Astra Fleet Management Solution (AstraFMS) dan untuk memantau mobilitas armada secara real-time.
 

Selain Trucking, SELOG juga menyediakan beragam layanan logistik yang komprehensif, diantaranya Shipping, Freight forwarding, Warehousing, serta Project Cargo.
 

Informasi lebih lengkap tentang layanan SELOG, kunjungi website www.selog.astra.co.id atau hubungi nomor (021) 26605333.
 

Ikuti media sosial SELOG di Instagram @selog_astra dan Linkedin SELOG agar tidak ketinggalan berbagai informasi terbaru mengenai industri logistik.

Artikel Terkait

Temukan berbagai berita terkini dari SELOG

Pastikan update informasi SELOG dan logistik terkini

Silakan masukkan email untuk mendapatkan berita atau artikel terbaru dari kami

Ada yang bisa kami Bantu?